Wilispost.com – Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan makanan maupun pewarna alami. Dalam industri pangan, penting untuk memperhatikan mutu produk, termasuk rasa, umur simpan, warna, tekstur, dan nilai gizi. Warna produk, khususnya, sangat memengaruhi minat konsumen.
Saat ini, banyak makanan yang menggunakan pewarna sintetis. Namun, konsumsi pewarna sintetis secara berlebihan dapat membahayakan tubuh. Oleh karena itu, penggunaan pewarna sintetis perlu diimbangi dengan bahan pewarna alami yang lebih aman.
Mengenal Daun Pandan
Tanaman pandan di Indonesia dikenal sebagai “pandan wangi” atau “pandan rampe.” Tanaman ini memiliki banyak manfaat, terutama sebagai pewarna hijau alami dalam makanan atau minuman. Daun pandan mengandung zat hijau daun (klorofil) yang dapat memberikan warna hijau menarik.
Selain pigmen hijau alami, daun pandan juga mengandung berbagai senyawa kimia seperti alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, polifenol, dan zat warna. Daun pandan memiliki khasiat khusus sebagai tonikum, penambah nafsu makan, dan zat penenang karena kandungan taninnya. Meski begitu, penggunaannya dalam masakan lebih ditujukan sebagai pewarna alami dibandingkan sumber nutrisi utama.
Kegunaan Daun Pandan pada Makanan
Daun pandan tidak hanya berfungsi sebagai pewarna alami, tetapi juga memberikan aroma dan rasa yang khas, menyegarkan, serta menambahkan kelezatan pada makanan dan minuman. Berikut kegunaan daun pandan pada makanan:
1. Sebagai pewarna alami
Daun pandan mengandung klorofil yang menghasilkan warna hijau alami. Daun pandan biasanya diblender, disaring, dan digunakan sebagai larutan hijau untuk pewarna makanan dan minuman.
2. Memberikan aroma dan rasa khas
Daun pandan memiliki aroma harum dan rasa sedikit manis yang menambah kenikmatan pada makanan.
3. Menyegarkan dan menambah kelezatan pada minuman
Daun pandan sering digunakan dalam minuman seperti teh, sirup, dan koktail untuk memberikan aroma yang menyegarkan.
Inspirasi Resep dengan Daun Pandan
Dalam dunia kuliner, daun pandan sering digunakan untuk memberikan warna menarik pada hidangan. Berikut adalah beberapa olahan makanan yang memanfaatkan daun pandan:
1. Onde-onde
Campurkan air pandan ke dalam adonan tepung ketan yang sudah dicampur garam, gula, dan air hingga kalis. Bentuk bulatan kecil, isi dengan kacang hijau, lalu gulingkan di atas wijen. Goreng hingga kecokelatan. Onde-onde dengan warna hijau alami siap disajikan.
2. Kue Lapis Pandan
Campurkan tepung beras, tapioka, gula, garam, dan santan hingga merata. Bagi adonan menjadi dua: satu diberi air pandan untuk warna hijau, dan satu dibiarkan putih. Tuang adonan putih ke loyang, kukus 5 menit, lalu tuang adonan hijau di atasnya. Ulangi hingga adonan habis. Kue lapis pandan siap dinikmati.
3. Bubur Sumsum
Campurkan ekstrak daun pandan dengan tepung beras, santan, dan sedikit garam. Masak dengan api kecil sambil diaduk hingga mengental. Bubur sumsum hijau siap disajikan.
Sebagai pewarna alami, daun pandan tidak hanya mempercantik hidangan tetapi juga lebih aman bagi kesehatan. Dengan segala keunggulannya, daun pandan menjadi solusi ideal untuk menciptakan sajian yang menarik dan berkualitas.
Referensi
Sayoga, H. M., Wartini, M. N., & Suhendra, L. (2020). Pengaruh Ukuran Partikel dan Lama Ekstraksi terhadap Karakteristik Ekstrak Pewarna Alami Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius R.). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri, 8(2), 234-245.
Bachtiar, R., Warkoyo, W., & Winarsih, S. (2022). Pengaruh Konsentrasi Sari Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) dan Metode Pemanasan terhadap Karakteristik Fisikokimia Sari Kedelai Devon I. Food Technology and Halal Science Journal, 5(2), 232-243.
Garjito, M. (2013). Bumbu, Penyedap, dan Penyerta Masakan Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Amalia, N. (2021). 5 Manfaat Daun Pandan yang Populer di Masyarakat. Jakarta: Elementa Agro Lestari.
Saras, T. (2023). Daun Pandan: Aroma dan Rasa dalam Budaya dan Kuliner. Semarang: Tiram Media.
Baca Juga:
Kontributor: Lidya
Mahasiswa Teknologi Pangan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa