Wilispost.com – Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah yang termasuk dalam keluarga Cucurbitaceae. Tanaman melon ini sekeluarga dengan mentimun, waluh, timun suri, dan semangka. Melon memiliki nilai komersial yang tinggi di Indonesia dengan pasar yang luas dan beragam, mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern, restoran, dan hotel. Hal ini menunjukkan bahwa komoditas melon sangat potensial untuk diusahakan karena memiliki nilai ekonomi dan daya saing yang baik dibandingkan dengan buah lainnya. Di antara berbagai jenis melon, melon hijau dan kuning menjadi favorit banyak orang, masing-masing menawarkan karakteristik unik yang menarik perhatian. Melon hijau, seperti cantaloupe, memiliki daging buah berwarna hijau kekuningan dengan rasa yang segar dan sedikit tajam, sedangkan melon kuning, seperti honeydew, dikenal dengan daging buahnya yang lembut dan manis. Keduanya tidak hanya menggugah selera tetapi juga kaya akan nutrisi, menjadikannya pilihan ideal untuk camilan sehat. Dalam konteks gaya hidup sehat yang semakin digemari, penting untuk memahami perbedaan antara kedua jenis melon ini agar dapat memaksimalkan manfaat kesehatannya.
Terdapat perbedaan pigmen yang mengakibatkan adanya perbedaan warna pada kedua jenis melon tersebut. Selain itu, pigmen dalam kedua jenis melon ini juga memiliki kandungan gizi yang berbeda yang berkontribusi pada manfaat kesehatan yang mereka tawarkan. Melon hijau kaya akan vitamin C dan beta-karoten, yang bermanfaat untuk kesehatan mata dan sistem imun. Di sisi lain, melon kuning mengandung potassium yang baik untuk kesehatan jantung serta antioksidan yang membantu melawan radikal bebas. Memahami keunggulan masing-masing jenis melon dapat membantu konsumen membuat pilihan yang lebih bijak dalam diet mereka. Artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam mengenai kandungan gizi dari melon hijau dan kuning serta alasan mengapa Anda mungkin memilih salah satu dari keduanya dalam pola makan sehari-hari.
A. Melon Hijau (Cucumis melo)
Melon hijau, yang dikenal dengan nama ilmiah Cucumis melo, merupakan buah yang sangat menyegarkan dan kaya akan nutrisi, dengan kandungan air mencapai hampir 90%, menjadikannya pilihan ideal untuk menjaga hidrasi tubuh. Setiap 100 gram melon hijau mengandung sekitar 34 kalori. Pada melon hijau terdapat pigmen klorofil yang tidak hanya memberikan warna, tetapi juga berfungsi sebagai antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, melon hijau memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, yang berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu proses penyembuhan. Meskipun tidak sekuat melon oranye dalam hal beta-karoten, melon hijau tetap menawarkan manfaat kesehatan yang signifikan melalui serat dan berbagai vitamin B kompleks, termasuk folat dan B6, yang mendukung fungsi otak dan metabolisme.
B. Melon Kuning (Honeydew)
Melon kuning, atau yang dikenal sebagai honeydew, adalah buah yang menyegarkan dan kaya akan nutrisi, menjadikannya pilihan ideal untuk camilan sehat. Dengan kandungan air yang mencapai hampir 90%, melon kuning tidak hanya membantu menjaga hidrasi tubuh, tetapi juga memberikan rasa manis yang lembut dan menyegarkan. Setiap 100 gram melon kuning mengandung sekitar 37 kalori, 0,6 gram protein, dan 0,4 gram lemak, serta karbohidrat total sekitar 7,8 gram. Selain itu, melon kuning memiliki kadar beta-karoten yang tinggi, yaitu pigmen karotenoid yang memberi warna oranye pada wortel, ubi jalar, dan melon. Beta-karoten akan berubah menjadi vitamin A ketika masuk ke tubuh, sehingga melon kuning menjadi sumber vitamin A yang baik. Vitamin A ini sangat penting bagi kesehatan mata, sel darah merah, dan juga membantu mengatasi peradangan.
Pemilihan antara melon hijau dan kuning dapat bergantung pada preferensi rasa serta kebutuhan nutrisi individu. Jika Anda mencari camilan yang menyegarkan dengan rasa segar dan sedikit tajam, melon hijau adalah pilihan yang tepat. Di sisi lain, jika Anda lebih menyukai rasa manis yang lembut dan kandungan potassium yang lebih tinggi, melon kuning bisa menjadi pilihan ideal.
Penulis: Ahmad Azis, Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Referensi
1. Sobir dan Firmansyah, 2014. Budi daya Melon Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya. Jurnal Analisis Budidaya Pertanian, Vol 3, No 5: 20-24, 2014.
2. Huda, N., A., Suwarno, B., W., dan Mahariwijaya, A. 2018. Karakteristik Buah Melon (Cucumis melo L.) pada Lima Stadia Kematangan. J. Agron., Vol. 46(3):298-305
3. Sembiring, O., G. 2020. Analisis Saluran Pemasaran Melon Kuning (Cucumis Melo Var. Alisha) di Kecamatan Pantai Labu. Skripsi. Medan: Universitas Medan Area Medan
4. Darwiyah, S., Rochman, N., dan Setyono. 2021. Produksi dan Kualitas Melon (Cucumis Melo L.) Hidroponik Rakit Apung yang Diberi Nutrisi Kalium Berbeda. Jurnal Agronida, Vol. 7(2): 39-45
5. Daryono, S., B., Maryanto, D., S., Nisa, S., dan Aristya, R., G. 2016. Analisis Kandungan Vitamin Pada Melon (Cucumis melo L.) Kultivar Melodi Gama 1 dan Melon Komersial. Jurnal Ilmiah Biologi, Vol.4(1):1-9
6. Hanani, T., Widowati, I., dan Susanto, A. 2020. Kandungan Senyawa Beta Karoten pada Spirulina platensis dengan Perlakuan Perbedaan Lama Waktu Pencahayaan. Vol 9(1):55–58