Close Menu
  • Home
  • Baca Cepat
  • Login
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Home
  • Baca Cepat
  • Login
Beranda » Dampak Kenaikan Harga Bahan Pokok Terhadap Keluarga Berpenghasilan Rendah di Kota Serang
Opini

Dampak Kenaikan Harga Bahan Pokok Terhadap Keluarga Berpenghasilan Rendah di Kota Serang

By AdminRabu, 11 Desember 2024 10:45 WIBUpdated:Kamis, 12 Desember 2024 01:00 WIB2 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp Copy Link
Ibu Romlah, pedagang sayuran di Serang, menghadapi tantangan kenaikan harga bahan pokok yang semakin membebani keluarga berpenghasilan rendah.
Share
Facebook Twitter WhatsApp Copy Link

Serang – Kenaikan harga bahan pokok, seperti beras dan minyak goreng, semakin membebani keluarga berpenghasilan rendah di Serang, Banten. Meskipun pada Agustus 2024 Nilai Tukar Petani (NTP) mencatatkan sedikit kenaikan sebesar 0,20%, harga gabah kering panen dan beras premium justru mengalami penurunan yang berpengaruh negatif terhadap daya beli masyarakat.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), NTP Indonesia pada Agustus 2024 tercatat mencapai 119,85, menunjukkan adanya sedikit peningkatan daya tukar antara harga yang diterima petani dan harga barang serta jasa yang dibeli. Namun, meskipun NTP meningkat, harga gabah kering panen tercatat turun 1,15%, sedangkan harga beras premium di penggilingan mengalami penurunan 1,19%.

Penurunan harga gabah dan beras premium ini langsung memengaruhi pendapatan petani dan daya beli masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada sektor pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidup.

📌

Baca Juga:

Polusi Udara, Ancaman Senyap yang Mengintai Kota Besar
Opini 16 Des 2024
Ketika Candaan Berubah Menjadi Masalah
Opini 14 Des 2024
Putus Sekolah dan Dampaknya Terhadap Masa Depan
Opini 01 Des 2024

Salah satu warga Serang, Ibu Romlah, seorang ibu rumah tangga sekaligus penjual sayuran, mengungkapkan bahwa meski harga bahan pokok terus naik, pendapatannya tetap stagnan. “Harga beras dan minyak goreng terus naik, tapi pendapatan saya tidak berubah. Saya terpaksa mengurangi pembelian bahan pokok, terutama beras dan minyak goreng, karena harganya semakin mahal,” ujar Romlah.

Meskipun ada sedikit kenaikan harga pada beberapa komoditas hortikultura, kenaikan tersebut tidak cukup signifikan untuk menanggulangi lonjakan harga bahan pokok yang semakin memberatkan keluarga berpenghasilan rendah. BPS juga mencatatkan bahwa inflasi yang terjadi turut memengaruhi daya beli masyarakat, yang semakin terasa di sektor kebutuhan pokok.

Pemerintah melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Serang mengungkapkan langkah-langkah yang sedang dipersiapkan untuk mengatasi masalah ini. Wahyu, salah satu pejabat Dinas tersebut, menjelaskan bahwa harga bahan pokok di Serang cenderung fluktuatif, berbeda dengan daerah lain yang harga pokoknya lebih stabil saat momen-momen besar seperti Natal dan Tahun Baru. “Kami masih mencari formula yang tepat untuk menstabilkan harga di sini,” katanya pada 19 Maret 2024 lalu dilansir dari radarbanten.co.id.

Sebagai salah satu solusi, Wahyu menambahkan, pihaknya berencana mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bertujuan untuk mengatur dan menstabilkan pasokan barang-barang komoditas yang dibutuhkan masyarakat. “Kami berharap dengan pembentukan BUMD ini, kebutuhan pokok masyarakat dapat lebih terkontrol dan harga dapat lebih stabil,” tambahnya. (her)

Berita Terkait

Pemkab Serang Siapkan Solusi Bagi PPPK Paruh Waktu, Ini Rencana Pengangkatannya!

Pemkab Serang Siapkan Solusi Bagi PPPK Paruh Waktu, Ini Rencana Pengangkatannya!

15 Jan 2025 2 menit baca
Resmi Diluncurkan, Program Sekolah Gratis Pemprov Banten Sasar SMA, SMK, dan SKH Swasta Mulai Tahun Ajaran 2025

Resmi Diluncurkan, Program Sekolah Gratis Pemprov Banten Sasar SMA, SMK, dan SKH Swasta Mulai Tahun Ajaran 2025

03 Mei 2025 1 menit baca
PSG Unggul Tipis atas Arsenal di Leg Pertama Semifinal Liga Champions

PSG Unggul Tipis atas Arsenal di Leg Pertama Semifinal Liga Champions

30 Apr 2025 1 menit baca
Share. Facebook Twitter WhatsApp Copy Link
Previous ArticleDinas Pertanian Banten dan BI Wilayah Banten Bersinergi Tingkatkan Produksi Bawang Merah
Next Article Pentingnya Gerakan Hijau di Sekolah: Membentuk Generasi Peduli Lingkungan Sejak Dini
Admin
  • Website

Related Posts

Opini

Pjs Kades Dinilai Gagal Jalankan Tugas, Tokoh Pemuda Pandeglang Desak Pemkab Segera Bertindak

By AdminSenin, 28 April 2025 13:08 WIB
Opini

Kekayaan Elon Musk Tak Bisa Menandingi Keutamaan Sholat Sunnah Qobliyah Subuh

By NawahiSenin, 17 Maret 2025 05:01 WIB
Opini

K.H. Yusuf Prianadi Soroti Kontroversi PSN PIK 2: Utamakan Tabayyun dan Kepentingan Rakyat

By AdminRabu, 26 Februari 2025 14:29 WIB
Opini

Menuju Indonesia Emas 2045: Pendidikan sebagai Kunci Utama Penguatan SDM Berkualitas

By AdminSelasa, 18 Februari 2025 19:01 WIB
Opini

Surat Terbuka Ahli Kehutanan IPB kepada Presiden Prabowo: Menyoal Deforestasi dan Sawit

By AdminRabu, 8 Januari 2025 20:16 WIB
Opini

Polusi Udara, Ancaman Senyap yang Mengintai Kota Besar

By Siti Nur AzizahSenin, 16 Desember 2024 04:26 WIB
New Comments

    A Group Member of Kagemi.id

    Facebook X (Twitter) Instagram

    Kanal

    • Hak Koreksi & Hak Jawab
    • Peta Situs
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • Info Iklan
    • Kontak
    • Karir
    • Disclaimer
    • Kebijakan Privasi
    • Kebijakan Editorial

    Trending

    Peringati Idul Adha 1446 H, Kejati Banten Sembelih 35 Hewan Kurban sebagai Wujud Kepedulian Sosial

    Kepala Desa Sindangheula Tinjau Langsung Kegiatan Posyandu Seroja di Kampung Kepuh

    Kepala Desa Sindangheula Sambangi Korban Kebakaran di Kampung Beluwen

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    • Daftar Akun
    • Login
    • Kebijakan Privasi
    • Syarat Penggunaan
    • Aksesibilitas

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.