Wilispost.com – Pemerintah yang menyoroti penundaan tarif resiprokal yang diperintahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Hal ini menjadi momentum tepat bagi Indonesia dan negara lain untuk melanjutkan negosiasi atas kenaikan tarif impor tersebut.
“Kebijakan ini juga menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi Indonesia. Pasalnya, kebijakan baru ini akan mengancam stabilitas dagang Indonesia dan ASEAN yang telah lama menjunjung tinggi prinsip perdagangan bebas dan terbuka,โ papar Analis mata uang Ibrahim Assuaibi
Baca Juga:
Adapun, ASEAN merupakan pasar ekspor terbesar kelima bagi produk pertanian Amerika Serikat. Dengan total nilai perdagangan barang mencapai US$306 miliar pada tahun 2024. Indonesia sendiri menyumbang US$14,34 miliar terhadap defisit perdagangan Amerika Serikat.
Sehingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 27,5 poin atau 0,16% menjadi Rp 16.795,5 per dolar AS pada Jumat 11 April 2025.
Menguatnya rupiah disebabkan oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal.
Faktor Eksternal
– Kekhawatiran Resesi AS Meningkatnya kekhawatiran atas resesi AS membuat dolar AS melemah. Perang dagang antara AS dan China, serta kebijakan tarif yang tinggi, turut mempengaruhi nilai tukar rupiah.
– Data Inflasi AS Data inflasi konsumen AS yang lebih rendah dari perkiraan juga mempengaruhi nilai tukar rupiah. Hal ini mendorong beberapa taruhan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga lebih cepat.
– Sikap Hati-Hati The Fed Bank sentral AS, The Fed, telah mengambil sikap hati-hati atas kebijakan Presiden Donald Trump, yang turut mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Faktor Internal
– Inflasi yang Rendah Tingkat inflasi yang rendah di Indonesia membuat Bank Indonesia (BI) memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga, sehingga rupiah menguat.
Peningkatan Cadangan Devisa Peningkatan cadangan devisa Indonesia juga mempengaruhi nilai tukar rupiah. Pada Juni 2024, cadangan devisa mencapai US$140,2 miliar, meningkat US$1,2 miliar dibandingkan Mei 2024.
Perlu diingat bahwa nilai tukar dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada pasar valuta asing.