Wilispost.com – Pada tanggal 22 September 2024, sebuah tragedi terjadi di petak lintas antara Stasiun Cikampek dan Tanjungrasa saat empat orang kehilangan nyawa setelah tersambar kereta api Fajar Utama Yogya 142 yang sedang melaju dari Pasarsenen menuju Yogyakarta. Kejadian mengerikan ini terekam dalam video yang diunggah oleh akun X Komunitas Sahabat Kereta, menampilkan detik-detik menjelang insiden tersebut.
Dalam video tersebut, memperlihatkan tampak orang sedang bermain di sekitar rel kereta, seakan tidak menyadari bahaya yang mengancam. Video ini langsung viral di kalangan netizen, memicu berbagai reaksi dan komentar yang mengingatkan pentingnya keselamatan di area perlintasan kereta api.
Akun resmi X Kereta Api Indonesia pun memberikan tanggapan resmi terkait insiden tersebut. Dalam pernyataan mereka, “Selamat malam Kak. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan turut berduka atas kejadian yang terjadi di perlintasan tersebut. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di dekat perlintasan kereta api guna menjaga keselamatan bersama. Kami juga mengimbau jika ingin melewati perlintasan kereta api agar lebih berhati-hati ketika kereta akan melintas,” seperti yang dikutip oleh wilispost.com.
Baca Juga:
Reaksi netizen pun beragam. Banyak dari mereka mengekspresikan keprihatinan dan kesedihan atas kejadian tersebut. Salah satu pengguna, @zdnatha, berkomentar, “Ya Allah, ngeri. Pada santai banget gitu main di rel double track yang aktif. Terlalu fokus ke kereta yang lagi lewat sampai ga engeh kalau ada kereta dari arah sebaliknya.”
Netizen lainnya, Harimsdh, menambahkan, “Sangat menyedihkan mendengar kejadian ini. Keamanan di rel kereta harus selalu diutamakan. Mari kita ingatkan semua orang untuk tidak bermain atau beraktivitas di area berbahaya seperti rel kereta. Keselamatan harus menjadi prioritas utama.”
Insiden ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat akan bahaya beraktivitas di sekitar rel kereta api. Diharapkan, dengan adanya kejadian ini, kesadaran akan keselamatan dapat meningkat, dan masyarakat lebih berhati-hati serta tidak menganggap remeh risiko yang ada. Rel kereta bukanlah tempat untuk bermain, dan keselamatan harus selalu diutamakan demi melindungi nyawa. (*)
(red)