Wilispost.com – Pelajar zaman sekarang menghadapi tekanan yang sangat besar. Mereka tidak hanya dihantui oleh tugas sekolah dan ujian, tetapi juga oleh harapan orang tua serta perbandingan sosial di media sosial. Banyak pelajar merasa tertekan untuk terus berprestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Ironisnya, perhatian sering kali hanya diberikan kepada siswa yang pintar, sementara mereka yang kurang menonjol cenderung diabaikan.
Tuntutan untuk menjadi yang terbaik di berbagai aspek membuat banyak pelajar membayar harga mahal berupa kesehatan mental mereka. Sistem pendidikan yang terlalu berfokus pada nilai, peringkat, dan pencapaian sering kali membuat pelajar merasa tidak cukup baik, bahkan setelah mereka berusaha keras.
Selain itu, perbandingan dengan teman-teman yang terlihat lebih sukses di media sosial semakin memperburuk situasi. Jadi, siapa yang harus disalahkan atas masalah ini? Jawabannya adalah semua pihak: orang tua, guru, dan masyarakat.
Baca Juga:
Sebagai orang dewasa, kita harus menciptakan lingkungan yang mendukung pelajar, tempat di mana mereka dapat berkembang tanpa merasa tertekan. Pendidikan seharusnya memberikan ruang bagi pelajar untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan menghargai upaya mereka, bukan hanya hasil akhirnya. Bahkan, hal-hal kecil yang mereka lakukan pun layak mendapatkan apresiasi, sekecil apa pun itu.