Wilispost.com – Idul Adha adalah hari raya umat Muslim yang diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Zulhijah dalam kalender Hijriah. Idul Adha juga dikenal sebagai “Hari Raya Kurban” karena pada hari ini, umat Islam yang mampu melakukan kurban dengan menyembelih hewan kurban seperti sapi, kambing, atau domba. Hewan kurban ini kemudian dibagikan kepada yang membutuhkan.
Idul Adha juga mengingatkan kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan oleh Allah untuk mengorbankan putranya, Ismail. Namun, sebelum Nabi Ibrahim melaksanakan perintah tersebut, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba sebagai kurban. Oleh karena itu, Idul Adha menjadi simbol ketaatan, pengorbanan, dan kepedulian sosial dalam Islam.
Selama Idul Adha, umat Muslim juga biasanya melakukan shalat Idul Adha di masjid atau lapangan, serta melakukan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan lainnya. Idul Adha merupakan salah satu hari raya terbesar dalam Islam, bersama dengan Idul Fitri yang diperingati setelah bulan Ramadan.
Baca Juga:
Namun Hari raya Idul Adha pada tahun 2025 ini, akan terjadi perbedaan penetapan tanggal perayaan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Perbedaan ini muncul karena masing-masing organisasi memiliki metode yang berbeda dalam menentukan tanggal berdasarkan kalender Hijriah.
Menurut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, “Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan Idul Adha 1446 H pada Jumat, 6 Juni 2025. Keputusan ini berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 H.”
Dalam maklumat tersebut, 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025, sehingga 10 Zulhijah atau Idul Adha bertepatan dengan Jumat, 6 Juni 2025.
Menurut Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), “NU belum menetapkan secara resmi tanggal Idul Adha 1446 H. NU mengandalkan metode rukyatul hilal, yaitu pemantauan langsung terhadap hilal pada akhir bulan Zulqaidah. Pemantauan ini akan dilakukan pada akhir Mei 2025 untuk menentukan awal bulan Zulhijah dan memastikan tanggal 1 Zulhijah.”
Menurut Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, “Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) juga belum menetapkan secara resmi tanggal Idul Adha 1446 H. Seperti NU, pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Zulhijah. Kepastian menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama yang mempertimbangkan rukyatul hilal dan hisab.”
Meskipun Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah memiliki pendekatan yang berbeda dalam menentukan tanggal Idul Adha, keduanya diperkirakan akan merayakan hari raya tersebut pada tanggal yang sama, yaitu 6 Juni 2025. Hal ini memberikan harapan akan terjadinya keseragaman dalam perayaan Idul Adha di seluruh Indonesia.
Dengan adanya kesamaan tanggal ini, masyarakat Indonesia dapat merayakan Idul Adha secara serentak, sehingga dapat mempererat ukhuwah Islamiyah di seluruh negeri. Keseragaman dalam penetapan tanggal ini memungkinkan umat Islam di Indonesia untuk melaksanakan ibadah dengan lebih mudah dan terkoordinasi.
Hal ini tentunya akan memperkuat rasa kebersamaan di hari raya yang sangat penting ini. Dengan demikian, diharapkan Idul Adha dapat menjadi momen yang menyatukan seluruh umat Islam di tanah air.