SERANG – Meski perahu yang ditumpangi sempat kandas di muara karangantu, perjalanan puluhan wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Musantara (PWN) yang sedang melaksanakan kegiatan ‘PWN eksplore Desa Kedesa dengan tujuan Desa Pulo Panjang, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, berhasil dilanjutkan setelah Anak Buah Kapal (ABK) berupaya mengeluarkan perahu dari lokasi karam dengan menggunakan sebilah bambu panjang sebagai pendorong.
Dikatahui, Puluhan wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Nusantara (PWN) menggelar kegiatan eksplorasi di Desa Pulo Panjang, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, pada Sabtu (26/4/2025).
Rombongan wartawan bertolak dari Dermaga Karangantu, Pantai Gope, menggunakan perahu motor dengan waktu tempuh sekitar satu jam menuju pulau kecil di Teluk Banten tersebut. Kegiatan ini bertujuan menggali potensi sekaligus menyoroti berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat setempat di Desa Pulo Panjang.
Baca Juga:
Usai perahu berhasil keluar dari dermaga karangantu, Ajib, salah seorang warga yang menjadi pemandu rombongan bercerita terkait kondisi dermaga yang kerap mengalami surut setelah pukul 11.00 WIB. Akibat kondisi tersebut, banyak perahu yang kerap kesulitan saat hendak mau masuk dan keluar dermaga karangkantu. Ia menduga adanya pendangkalan pada muara Sungai tersebut.
“Setelah pukul 11.00 Wib, saat laut surut sangat menyulitkan untuk bisa keluar masuk dermaga karena sungainya dangkal,” Ujar Ajib.
Untuk itu, Ajib berharap agar dilakukan pengerukan dermaga karangantu guna memudahkan akses transportasi laut di pelabuahan karangantu tersebut baik untuk kepentingan wisata, distribusi logistik dan jalur evakuasi pasien dari pulau yang membutuhkan penanganan medis di rumah sakit.
“Akibat surutnya dermaga selain berpengaruh terhadap penggunaan bahan bakar perahu, kondisi tersebut juga memberlambat waktu perjalanan. Kasihan jika ada jika ada warga yang sakit dan butuh penangan medis di rumah sakit,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PWN, Binter Saputra Ginting mengungkapkan sektor kelautan dan perikanan menjadi tulang punggung ekonomi warga di Desa Pulo Panjang. Kuranglebih sekitar 90 persen masyarakat berprofesi sebagai nelayan.
“Hasil tangkapan nelayan di desa itu biasanya dijual ke Bojonegara dan Karangantu, sehingga jalur transportasi laut khususnya di dermaga karangantu perlu mendapat perhatian. Kerana selain untuk memperlancar jalur logistic, Pelabuhan karangantu juga menjadi salah satu destinasi wisata bagi warga Kota Serang,” papar Binter.
Selain itu, menurutnya Akses komunikasi di Desa Pulo Panjang perlu mendapatkan perhatian. Pasalnya, selama peliputan, tim jurnalis menghadapi kendala komunikasi karena lemahnya sinyal seluler di banyak titik. Akses internet hanya bisa diperoleh melalui voucher WiFi lokal, namun koneksinya sangat terbatas dan hanya bisa digunakan di sekitar titik penjualan voucher.
Sumber : Persatuan Wartawan Nusantara