Wilispost.com – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Andra Soni dan Dimyati Natakusumah, secara resmi mendaftarkan diri sebagai kandidat dalam Pemilihan Gubernur Banten periode 2024-2029. Pendaftaran dilakukan pada Kamis, 29 Agustus 2024, di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten yang terletak di Jl. Syekh Moh. Nawawi Albantani No.7A, Banjaragung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang. Mereka datang dengan didampingi seluruh partai pengusung, relawan, dan simpatisan yang memberikan dukungan penuh.
Setelah menyelesaikan proses pendaftaran, Andra Soni memberikan keterangan pers kepada wartawan yang hadir. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan harapan dan fokus utama dari pasangan ini. “Alhamdulillah, hari ini kami, Andra Soni dan Dimyati Natakusumah, telah resmi mendaftarkan diri ke KPUD Provinsi Banten. Seluruh berkas yang kami serahkan telah diperiksa dengan baik dan dinyatakan lengkap serta diterima,” ujar Andra Soni dengan penuh rasa syukur.
Andra Soni menekankan bahwa visi dan misi pasangan mereka akan berfokus pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Banten. IPM mencakup tiga aspek penting yaitu pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan. Andra menyatakan, “Pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan adalah kunci utama dalam pembangunan manusia yang berkualitas. Meskipun pembangunan infrastruktur penting, prioritas utama kami adalah memastikan bahwa SDM di Banten berkembang dengan baik. Dengan SDM yang berkualitas, insyaallah Banten akan mengalami kemajuan yang signifikan.”
Baca Juga:
Dalam penjelasannya, Andra juga menyoroti pentingnya pembangunan non-fisik seperti peningkatan kualitas manusia. Ia menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya terbatas pada aspek fisik seperti infrastruktur, tetapi juga mencakup aspek non-fisik yang berhubungan dengan pengembangan SDM. “Kita harus memprioritaskan pembangunan non-fisik. Seperti yang sering kita nyanyikan bersama, ‘Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya,’ pembangunan manusia adalah fokus utama kami,” tambahnya.
Andra Soni membandingkan dengan negara tetangga Singapura sebagai contoh keberhasilan pembangunan SDM. Ia menegaskan bahwa meskipun Singapura tidak memiliki banyak sumber daya alam, mereka berhasil maju berkat fokus pada pengembangan SDM. “Kita bisa belajar banyak dari Singapura. Meskipun mereka tidak memiliki banyak sumber daya alam, mereka berhasil karena fokus pada pembangunan manusianya. Sementara itu, Banten memiliki semua sumber daya yang diperlukan, namun SDM kita masih tertinggal. Salah satu penyebabnya adalah akses pendidikan yang belum merata,” jelas Andra.
Provinsi Banten, dengan luas sekitar 9.700 km², masih menghadapi ketimpangan pembangunan antara berbagai wilayahnya. Andra menyoroti bahwa sering kali perhatian hanya terfokus pada wilayah Tangerang, padahal Banten juga mencakup daerah-daerah lain seperti Lebak, Pandeglang, Cilegon, Kabupaten Serang, dan Kota Serang. “Penting untuk memperhatikan seluruh wilayah Banten secara merata. Pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur adalah tiga pilar utama yang harus menjadi fokus untuk mencapai pemerataan pembangunan di seluruh provinsi,” ujar Andra.
Dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, Andra Soni juga menyampaikan bahwa masyarakat desa tidak perlu lagi migrasi ke kota besar atau Jakarta untuk mencari kehidupan yang lebih baik. “Banten memiliki potensi besar dalam produksi pangan dan hasil laut. Dengan pengelolaan yang baik, kita bisa menyediakan semua kebutuhan warga kota dan memastikan masyarakat desa tidak harus pergi jauh untuk mencari peluang,” kata Andra.
Tiga prioritas utama dari pasangan ini meliputi pendidikan yang berkualitas dan merata, layanan kesehatan yang adil dan merata, serta pengentasan pengangguran. Andra menekankan bahwa penting untuk memastikan akses pendidikan yang setara dan layanan kesehatan yang dapat diakses oleh semua warga Banten. “Kita harus memastikan bahwa tidak ada lagi warga Banten yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak karena alasan kapasitas rumah sakit yang penuh atau masalah administrasi seperti BPJS. Hal seperti itu tidak boleh terjadi lagi di Banten,” tegasnya.
Masalah tingginya angka pengangguran di Banten juga menjadi perhatian utama pasangan ini. Andra menyatakan bahwa pengangguran merupakan tantangan besar yang harus diatasi. “Saat ini, Banten masih menghadapi masalah pengangguran yang tinggi. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi konkret untuk mengurangi angka pengangguran di provinsi ini,” katanya.
Andra Soni dan Dimyati Natakusumah telah merancang berbagai program strategis untuk mewujudkan visi dan misi mereka. Mereka memiliki lima misi utama, delapan program prioritas, dan 24 program tambahan yang akan diperkenalkan lebih lanjut pada kesempatan berikutnya. Di antara program unggulan yang diungkapkan adalah “Bang Andra Bangun Jalan Desa Sejahtera” dan “Desa Tangguh.” Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan desa melalui bantuan keuangan yang lebih besar serta mendukung kemandirian desa.
“Masih banyak program lainnya yang akan kami sampaikan nanti. Kami berkomitmen untuk memastikan setiap desa di Banten bisa lebih mandiri dan sejahtera. Tujuan kami adalah memperkuat desa-desa di Banten sehingga mereka dapat berkembang secara mandiri dan tidak bergantung pada pusat kota,” pungkas Andra Soni dalam konferensi pers tersebut.
Pewarta: Kusna