Close Menu
Wilispost.com
  • Home
  • Baca Cepat
  • Login
Facebook X (Twitter) Instagram
Wilispost.com
  • Home
  • Baca Cepat
  • Login
Wilispost.com
Beranda » Uang dan Realita Hidup: Mengapa Kita Tak Bisa Lepas dari Ketergantungannya?
Opini

Uang dan Realita Hidup: Mengapa Kita Tak Bisa Lepas dari Ketergantungannya?

Siti Nur AzizahBy Siti Nur AzizahSenin, 2 Desember 2024 22:11 WIBUpdated:Senin, 2 Desember 2024 22:23 WIB2 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp Copy Link
Ilustrasi: Uang, kebutuhan tak terelakkan dalam hidup manusia.
Share
Facebook Twitter WhatsApp Copy Link

Wilispost.com – Pernah mendengar ungkapan ini?
“Uang tidak bisa membeli segalanya. Namun, dengan uang kita bisa membeli hampir semuanya.”

Kalimat tersebut sering menjadi perdebatan. Di satu sisi, uang dianggap segalanya. Namun, banyak yang menolak gagasan bahwa segalanya dapat dibeli dengan uang.

Ironisnya, meskipun banyak orang mengaku tidak memerlukan uang, perilaku mereka sering menunjukkan bahwa uang adalah segalanya.

Baik mereka yang kaya, pewaris, konglomerat, atau yang merasa bersyukur atas hidupnya, pada akhirnya mereka tetap mencari uang dan membutuhkannya.

Dalam konteks ini, memuja uang bukan berarti menghormatinya, melainkan mengandalkannya. Tanpa uang, kehidupan sulit dibayangkan. Prinsip ini sering tanpa sadar tertanam dalam pikiran dan perilaku manusia.

Logika dan Fakta Kehidupan

1. Orang miskin membutuhkan uang untuk bertahan hidup.

2. Orang sederhana membutuhkan uang untuk menabung.

3. Orang kaya membutuhkan uang untuk membeli aset, berinvestasi, atau membangun bisnis.

Fakta, bukan? Namun, mengapa banyak orang enggan mengakui bahwa mereka memuja uang? Seolah-olah mereka menolak realita yang tak terhindarkan.

Simulasi Kehidupan

Mari kita lihat beberapa contoh sederhana:

1. Ibu yang ingin membeli sayur.
Jika ibu tersebut tidak punya uang, apakah ia bisa membeli sayur? Jawabannya tentu saja tidak.

2. Anak kecil di toko.
Seorang anak ingin membeli jajanan. Jika ia tidak memiliki uang, apakah ia bisa mendapatkan jajanan itu hanya dengan meminta? Tentu tidak.

Sistem dunia ini sederhana:
Punya uang, maka kamu bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan. Tidak punya uang, maka jangan harap.

Uang dalam Relasi dan Kehidupan Sosial

Coba renungkan hubungan keluarga atau persahabatan:
Ketika kamu membutuhkan uang, sahabat atau keluargamu mungkin menjadi tempat pertama yang kamu tuju untuk meminjam. Namun, bagaimana jika mereka hanya menjawab, “Tidak bisa”?

Tentu hati terasa sakit, bukan?
Hal yang sama juga berlaku jika mereka benar-benar tidak punya uang. Penolakan tetap terasa menyakitkan.

Sama halnya dalam bisnis, perdagangan, atau hubungan lainnya. Pada akhirnya, uang sering menjadi inti masalah.

Uang Adalah Masalah dan Solusi

Semua berujung pada uang. Masalah muncul karena uang, dan solusi juga sering melibatkan uang. Jadi, apakah kamu masih ingin menutup mata terhadap fakta ini?

Kesimpulan: Gunakan Logika dan Pikiran

Mulailah berpikir kritis dan logis. Jangan hanya menggunakan hati. Jika kita diberi akal dan logika, maka manfaatkanlah dengan bijak.

Catatan:
Jangan menjadi manusia yang munafik. Kemunafikan hanya akan membawa masalah. Terimalah fakta, yakini, dan renungkanlah.

bisnis fakta hidup hubungan sosial kebutuhan manusia kehidupan ketergantungan logika masalah uang realita solusi hidup uang
Share. Facebook Twitter WhatsApp Copy Link
Previous ArticleLikopen pada Tomat Efektif Cegah Aterosklerosis dan Penyakit Jantung Koroner
Next Article Dinkes Kabupaten Serang Dorong Pelaku PIRT Manfaatkan Media Sosial untuk Promosi Produk
Siti Nur Azizah

Related Posts

Opini

PWI Kota Tangerang Selatan Kecam Pengeroyokan Wartawan di Serang Banten

By AdminKamis, 21 Agustus 2025 21:30 WIB
Opini

PWI Banten Desak Penegakan Hukum atas Kasus Pengeroyokan Wartawan di Serang

By AdminKamis, 21 Agustus 2025 21:09 WIB
Opini

Pjs Kades Dinilai Gagal Jalankan Tugas, Tokoh Pemuda Pandeglang Desak Pemkab Segera Bertindak

By AdminSenin, 28 April 2025 13:08 WIB
Opini

Kekayaan Elon Musk Tak Bisa Menandingi Keutamaan Sholat Sunnah Qobliyah Subuh

By NawahiSenin, 17 Maret 2025 05:01 WIB
Opini

K.H. Yusuf Prianadi Soroti Kontroversi PSN PIK 2: Utamakan Tabayyun dan Kepentingan Rakyat

By AdminRabu, 26 Februari 2025 14:29 WIB
Opini

Menuju Indonesia Emas 2045: Pendidikan sebagai Kunci Utama Penguatan SDM Berkualitas

By AdminSelasa, 18 Februari 2025 19:01 WIB
New Comments

    A Group Member of Kagemi.id

    Facebook X (Twitter) Instagram

    Kanal

    • Hak Koreksi & Hak Jawab
    • Peta Situs
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • Info Iklan
    • Kontak
    • Karir
    • Disclaimer
    • Kebijakan Privasi
    • Kebijakan Editorial

    Trending

    Akhir dari Pelarian: Johnny Kainde Alias Jonathan Ditangkap Jaksa

    Arjaya Berkah Marine, Galangan Kapal  dengan Teknologi Mutakhir dan Komitmen Lingkungan

    Rahasia Gelatinisasi: Proses Sihir Pati yang Menjadikan Makanan Lebih Nikmat

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    • Daftar Akun
    • Login
    • Kebijakan Privasi
    • Syarat Penggunaan
    • Aksesibilitas

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.