Close Menu
Wilispost.com
  • Home
  • Baca Cepat
  • Login
Facebook X (Twitter) Instagram
Wilispost.com
  • Home
  • Baca Cepat
  • Login
Wilispost.com
Beranda ยป Pentingnya Tindakan Preventif dalam Mengatasi Fenomena Bencana Alam di Banten
Opini

Pentingnya Tindakan Preventif dalam Mengatasi Fenomena Bencana Alam di Banten

AdminBy AdminSabtu, 14 Desember 2024 14:07 WIBUpdated:Sabtu, 14 Desember 2024 18:34 WIB3 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp Copy Link
D. Mulyadi Aktivis lingkungan meninjau dampak banjir bandang di Desa Parakan Besi, Lebak, untuk menyoroti kerusakan lingkungan di wilayah hulu.
Share
Facebook Twitter WhatsApp Copy Link

Lebak – Fenomena bencana alam, seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah, yang semakin sering terjadi di berbagai daerah, termasuk wilayah Banten, tidak hanya mencerminkan kekuatan alam yang tak terduga, tetapi juga dampak dari kerusakan lingkungan yang semakin parah. Banyak bencana alam ini yang sesungguhnya dapat diprediksi dan dicegah jika ada perhatian yang lebih besar terhadap faktor penyebabnya, terutama kerusakan alam akibat ulah manusia.

Sebagai contoh, penebangan hutan secara ilegal dan perusakan lahan di kawasan hulu mengakibatkan kerusakan ekosistem yang parah. Wilayah hulu, yang seharusnya menjadi penyangga alam dan sumber air, kini mengalami degradasi yang mengakibatkan tanah menjadi mudah terkikis.

Hal ini memicu terjadinya bencana alam seperti longsor dan banjir bandang yang tak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa masyarakat yang tinggal di daerah rendah. Fenomena ini, menurut Ketua Aktivis Lingkungan Hidup Koalisi Kawali Banten, D. Mulyadi, menunjukkan bahwa ada kerusakan serius di wilayah hulu yang harus segera ditangani.

๐Ÿ“Œ

Baca Juga:

Ketika Candaan Berubah Menjadi Masalah
Ketika Candaan Berubah Menjadi Masalah
Opini 14 Des 2024
Pentingnya Pemikiran Kritis di Tengah Arus Digital yang Tak Terbendung
Pentingnya Pemikiran Kritis di Tengah Arus Digital yang Tak Terbendung
Opini 02 Des 2024
Mengapa Kita Sering Mengabaikan Kesehatan Mental?
Mengapa Kita Sering Mengabaikan Kesehatan Mental?
Opini 13 Des 2024

“Ini dimungkinkan ada kerusakan di wilayah hulu, sehingga daerah yang puluhan tahun tidak pernah terjadi banjir kini sering terjadi banjir,” ujar Mulyadi pada Jumat (14/12/24). Saat meninjau beberapa lokasi di Banten Selatan, termasuk pasca-banjir bandang yang terjadi di Kampung Desa Parakan Besi, Kecamatan Bojong Manik, Kabupaten Lebak. Pernyataan Mulyadi menggarisbawahi bahwa kerusakan di kawasan hulu merupakan faktor utama yang memperburuk risiko bencana alam yang kini kerap terjadi.

Video menunjukkan kerusakan parah pada jalan akibat longsor di Kampung Desa Parakan Besi, Kecamatan Bojong Manik, Kabupaten Lebak. yang mengganggu akses transportasi dan meningkatkan risiko bencana di daerah tersebut.

Selain itu, Mulyadi menekankan bahwa Pemerintah Provinsi Banten seharusnya tidak hanya bersikap reaktif dalam menangani bencana setelah terjadi, seperti tim pemadam kebakaran. Lebih penting lagi adalah langkah preventif, seperti pencegahan dan pemetaan wilayah yang lebih akurat untuk mengidentifikasi daerah rawan bencana.

“Jangan sampai telah terjadi dan masyarakat jadi korban, baru sibuk dalam penanganannya. Padahal, lebih penting adanya pencegahan dan pemetaan wilayah yang akurat untuk meminimalisir korban dari masyarakat yang dianggap rawan bencana,” kata Mulyadi.

Menurutnya, tindakan pencegahan yang lebih proaktif dapat mengurangi jumlah korban dan kerusakan yang terjadi. Pemprov Banten harus memperhatikan keseimbangan alam dan melibatkan masyarakat dalam upaya menjaga kelestarian alam, khususnya di kawasan hulu yang selama ini sering dieksploitasi untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

Sebagai langkah konkret, Mulyadi mengusulkan program penanaman pohon secara konsisten dan edukasi kepada masyarakat sekitar untuk menjaga alam. “Kami yakin mampu untuk mengembalikan kerusakan di wilayah hulu dengan program penanaman pohon secara konsen dan sosialisasikan pada masyarakat sekitar wilayah hutan tentang pentingnya menjaga alam wilayah hulu,” tambahnya.

Fenomena bencana alam ini juga menunjukkan ketimpangan sosial, di mana masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana sering kali tidak memiliki akses untuk melindungi diri dari bencana. Sementara itu, para pelaku eksploitasi alam, baik pengusaha maupun pemilik modal, seringkali merusak hutan demi kepentingan ekonomi.

Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku perusakan alam dan perlindungan terhadap masyarakat yang terdampak bencana harus menjadi prioritas bersama.

Dengan perhatian yang lebih besar terhadap pengelolaan lingkungan dan pencegahan bencana, diharapkan wilayah seperti Banten tidak lagi menjadi langganan bencana setiap tahunnya.

Seperti yang dikatakan Mulyadi, “Kami yakin ada yang tidak beres di wilayah hulu sehingga daerah Banten kini menjadi langganan bencana banjir dan longsor dalam setiap tahun di musim penghujan.”

Maka dari itu, solusi jangka panjang dengan pendekatan berbasis lingkungan dan kolaborasi yang solid harus segera diterapkan untuk melindungi alam dan masyarakat dari bencana yang semakin sering terjadi. (red)

Berita Terkait

Kapolres Serang Gelar Safari Ramadan “Ngariung Iman Ngariung Aman” dan Buka Puasa Bersama Santri

Kapolres Serang Gelar Safari Ramadan “Ngariung Iman Ngariung Aman” dan Buka Puasa Bersama Santri

05 Mar 2025 1 menit baca
Pimpinan, Anggota, dan Sekretariat DPRD Kota Serang Mengucapkan Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H / 2024 M

Pimpinan, Anggota, dan Sekretariat DPRD Kota Serang Mengucapkan Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H / 2024 M

16 Sep 2024 1 menit baca
5 Risiko Minum Kopi di Pagi Hari Saat Perut Kosong<br>

5 Risiko Minum Kopi di Pagi Hari Saat Perut Kosong

11 Des 2024 1 menit baca
banten Bencana Alam ekosistem infrastruktur kerusakan jalan longsor mitigasi bencana pencegahan susulan perbaikan jalan transportasi
Share. Facebook Twitter WhatsApp Copy Link
Previous ArticleRuang Tanpa Nama
Next Article Pesona Taman Bunga Celosia Semarang, Destinasi Liburan Kekinian di Kaki Gunung Ungaran
Admin
  • Website

Related Posts

Regional

Makam Palsu di Serang untuk Ritual Pesugihan Dibongkar, Polisi Selidiki Dalangnya

By AhmadiSelasa, 3 Juni 2025 20:25 WIB
Regional

Kasus Perampokan Sadis di Serang: Istri Tewas, Suami Kritis

By AhmadiSenin, 2 Juni 2025 20:25 WIB
Pemerintahan

Masukan Komisi III DPRD Kabupaten Tangerang Disambut Baik Oleh Perumda NKR

By AhmadiKamis, 22 Mei 2025 14:00 WIB
Budaya

Tradisi Seba Baduy: Simbol Pelestarian Budaya dan Persatuan

By AhmadiSabtu, 3 Mei 2025 18:57 WIB
Opini

Pjs Kades Dinilai Gagal Jalankan Tugas, Tokoh Pemuda Pandeglang Desak Pemkab Segera Bertindak

By AdminSenin, 28 April 2025 13:08 WIB
Regional

PT Multi Kabel Diduga Langgar Aturan Parkir dan Pengaturan Jalan

By AhmadiRabu, 23 April 2025 16:50 WIB
New Comments

    A Group Member of Kagemi.id

    Facebook X (Twitter) Instagram

    Kanal

    • Hak Koreksi & Hak Jawab
    • Peta Situs
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • Info Iklan
    • Kontak
    • Karir
    • Disclaimer
    • Kebijakan Privasi
    • Kebijakan Editorial

    Trending

    Logo dan Tema HUT ke-80 RI Resmi Diluncurkan

    Mengapa Harga Pertalite Relatif Stabil?

    291 Warga Binaan Di Jateng Ikuti Perkemahan di Nusakambangan , Kakanwil: “Bangkit, Berubah, dan Jadi Lebih Baik”

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    • Daftar Akun
    • Login
    • Kebijakan Privasi
    • Syarat Penggunaan
    • Aksesibilitas

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.