
TANGERANG // Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana dengan membangun jaringan komunikasi internal berbasis Radio RIG (radio transceiver tetap). Langkah ini diharapkan mempercepat koordinasi dan distribusi informasi darurat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Mahdiar, menjelaskan penggunaan Radio RIG menjadi solusi efektif ketika jaringan telekomunikasi umum mengalami gangguan saat bencana terjadi.
“Dengan sistem komunikasi radio, BPBD Kota Tangerang dapat menjaga kelancaran komunikasi antar unit pelayanan teknis (UPT) dan pos siaga yang tersebar di wilayah Kota Tangerang,” ujar Mahdiar, Senin (8/9/25).
Jaringan komunikasi internal ini menghubungkan empat UPT, yaitu Periuk, Cibodas, Ceper, dan Ciledug. Selain itu, sistem juga mencakup empat pos siaga di Benda, Keroncong, Pinang, dan Belendung. Dengan cakupan ini, seluruh laporan kondisi lapangan dapat diterima lebih cepat dan respons tanggap darurat bisa segera dilakukan.
“Radio RIG ini menjadi backbone komunikasi darurat kami. Kecepatan informasi adalah kunci dan dengan sistem ini kami bisa memastikan koordinasi antartim berjalan lancar meskipun dalam kondisi darurat sekalipun,” tutur Mahdiar.
Selain untuk percepatan respons bencana, Radio RIG juga berfungsi sebagai sarana pelatihan petugas BPBD dalam meningkatkan keterampilan komunikasi lapangan. Mahdiar menambahkan, keandalan perangkat ini sangat dibutuhkan dalam situasi darurat, seperti banjir, kebakaran, atau bencana lainnya yang sering terjadi di Kota Tangerang.
BPBD Kota Tangerang berkomitmen untuk terus menyempurnakan jaringan komunikasi radio ini. Ke depan, sistem tersebut akan terintegrasi dengan instansi lain, seperti PMI, TNI, Polri, dan relawan kebencanaan agar penanganan darurat menjadi lebih cepat, terpadu, dan efektif.