
CILEGON // Warga Kota Cilegon mengeluhkan lonjakan harga sejumlah bahan pokok, terutama cabai yang mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Harga cabai di Pasar Kranggot tercatat melonjak dari Rp.40.000 menjadi Rp.60.000 per kilogram.
Kenaikan ini dirasakan berat oleh masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah yang mengandalkan pengeluaran harian untuk kebutuhan dapur.
“Naiknya terlalu tinggi, Mas. Soalnya sebagian besar orang sini butuh pedas. Kalau enggak ada rasa pedas, ya enggak ada rasa makanannya,” ujar Windi (34), warga Kelurahan Pabean, saat ditemui di Pasar Kranggot, Senin (8/9/2025).
Windi mengatakan, meski harga sudah melambung, dirinya tetap membeli kebutuhan pokok seperti cabai, tahu, dan ikan untuk konsumsi harian. Namun, ia berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga di pasar.
“Kalau semua naik, enggak masalah. Tapi jangan ekstrem seperti ini. Masyarakat menengah ke bawah susah menjangkau,” keluhnya sambil menunjukkan kantong belanjaannya yang tak lagi seberat biasanya.
Sejumlah pedagang di pasar tradisional juga mengakui bahwa kenaikan harga cabai kali ini terjadi cukup cepat dan berdampak pada daya beli konsumen. Beberapa pembeli bahkan memilih mengurangi jumlah pembelian atau beralih ke bumbu alternatif.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pemerintah daerah mengenai penyebab pasti lonjakan harga cabai tersebut. Namun, faktor cuaca dan distribusi kerap menjadi pemicu utama fluktuasi harga komoditas hortikultura.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cilegon diharapkan segera melakukan operasi pasar atau koordinasi dengan distributor untuk menjaga keterjangkauan harga bahan pokok, terutama menjelang musim penghujan yang biasanya turut memengaruhi harga pangan.