Karya: Mershyn
Aku adalah tepian sunyi,
tempat bidukmu bersandar kala badai menyapu,
seuntai dermaga dalam kabut yang membisu,
kau singgahi sejenak, namun bukan untuk bermukim.
“Adakah kau kembali?” tanyaku pada bisikan angin,
yang hanya kau jawab dengan senyum pudar,
“Tak semua perhentian perlu diingat, bukan?”
Suaramu bagai desau malam, tak berpijak, tak mengakar.
Kau pun berlalu, membawa segala yang tak pernah kau tanam,
meninggalkan jejak samar di atas pasir yang tak abadi.
Aku tetap berdiri, merelakan tanpa pamrih,
seperti pepohonan yang memayungi bayang yang tak menetap.
Bagiku, kau adalah luka yang mengembara tanpa tujuan,
sedang aku, hanyalah persinggahan tanpa nama,
menanti, menunggu bayang lain yang ingin singgah,
meski kutahu, esok pun kau kembali menjauh.