Wilispost.com- 14 Juni 2025, Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, menghadapi tantangan besar setelah Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran pada Jumat malam. Lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone kamikaze ditembakkan ke berbagai titik strategis di wilayah Israel.
Satu warga sipil dilaporkan tewas dan sedikitnya 35 lainnya mengalami luka-luka akibat hantaman langsung. Kementerian Pertahanan Israel melaporkan bahwa beberapa rudal berhasil mencapai wilayah sipil dan menyebabkan korban jiwa.
Menurut Dr. Eyal Pinkus, pakar pertahanan dari Herzliya Institute for Strategic Studies, “Serangan Iran jelas dirancang untuk membanjiri kapasitas deteksi dan respons sistem pertahanan Israel,” ujar Pinkus dikutip (14/6).
Baca Juga:
Para analis militer menyebutkan bahwa fenomena “saturation attack” menjadi faktor utama di balik kegagalan Iron Dome. Mantan perwira Angkatan Udara Israel, Letkol (Purn) Amos Tal, menyatakan bahwa “Iron Dome hebat, tapi bukan tak terkalahkan.”
PBB dan Uni Eropa menyerukan de-eskalasi dan dialog diplomatik untuk menghindari meluasnya konflik di kawasan Timur Tengah. Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa pemerintah tengah mengevaluasi peningkatan kesiapan pertahanan berlapis.
Pemerintah Israel berencana mengaktifkan penuh sistem David’s Sling dan Arrow-3 untuk mengantisipasi kemungkinan gelombang serangan lanjutan. Serangan ini menandai eskalasi paling serius dalam konflik Iran-Israel sejak konfrontasi terbuka.