Jakarta – Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan kenaikan gaji dan tunjangan untuk guru dalam pidatonya di puncak peringatan Hari Guru Nasional 2024 di Velodrome, Jakarta Timur, Sabtu (25/11/24). Pengumuman ini disampaikan satu bulan setelah dirinya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
“Hari ini saya berdiri dengan tenang di hadapan para guru untuk menyampaikan kabar baik. Dalam waktu satu bulan kepemimpinan, kami telah berupaya meningkatkan kesejahteraan guru. Ini adalah bentuk komitmen kami terhadap pendidikan,” ujar Prabowo di hadapan ribuan guru yang hadir.
Kesejahteraan Guru Meningkat
Baca Juga:
Presiden Prabowo menjelaskan, guru Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berstatus PNS maupun PPPK akan menerima kenaikan kesejahteraan sebesar satu kali gaji pokok. Sementara itu, guru non-ASN akan menerima tunjangan tambahan sebesar Rp 2 juta per bulan.
“Kita telah mengalokasikan anggaran untuk kesejahteraan guru ASN dan non-ASN. Guru ASN mendapatkan tambahan satu kali gaji pokok, sedangkan tunjangan untuk guru non-ASN dinaikkan menjadi Rp 2 juta per bulan,” tegasnya.
Pidato yang Mengharukan
Dalam pidatonya, Prabowo sempat terhenti karena terharu. Ia menangis saat menyampaikan bahwa upaya yang dilakukan pemerintah saat ini belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan para guru. Namun, ia memastikan komitmennya untuk terus memperjuangkan kesejahteraan mereka.
“Kami sadar bahwa apa yang diberikan hari ini belum cukup, tetapi ini adalah awal dari perubahan besar. Kami akan terus bekerja keras untuk meningkatkan kualitas hidup para guru dan seluruh rakyat Indonesia,” katanya dengan suara bergetar.
Tangis Prabowo mengundang tepuk tangan dan sorak dukungan dari para guru yang hadir.
Anggaran Kesejahteraan Guru Meningkat
Peningkatan kesejahteraan guru ini didukung oleh kenaikan anggaran yang signifikan. Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa anggaran untuk kesejahteraan guru pada 2025 akan mencapai Rp 81,6 triliun, meningkat Rp 16,7 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
“Anggaran kesejahteraan guru ASN dan non-ASN dinaikkan menjadi Rp 81,6 triliun. Ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah serius meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik,” pungkasnya.
Pengumuman ini disambut positif oleh para guru, yang berharap langkah ini menjadi awal dari perbaikan yang lebih besar dalam dunia pendidikan Indonesia. (mar/red)