Wilispost.com – Dalam dunia yang penuh konflik dan ketegangan, kekerasan sering menjadi pilihan pertama dalam menyelesaikan masalah. Namun, kekerasan, baik fisik, verbal, maupun psikologis, tidak pernah benar-benar menyelesaikan masalah. Sebaliknya, kekerasan hanya menciptakan luka yang lebih dalam dan menambah persoalan.
Kekerasan sering kali muncul dari kurangnya empati dalam diri kita. Ketika marah atau frustrasi, kita cenderung terjebak dalam emosi negatif dan melupakan sudut pandang orang lain. Padahal, empati adalah kunci utama untuk menghindari kekerasan.
Dengan memahami situasi dan merasakan apa yang dirasakan orang lain, kita dapat lebih mengontrol emosi dan memilih respons yang bijaksana. Dalam interaksi sehari-hari—baik dalam hubungan pribadi maupun di media sosial—mengedepankan empati menjadi hal yang sangat penting.
Belajar memahami perasaan orang lain, mendengarkan tanpa menghakimi, dan memberi ruang bagi perbedaan pendapat adalah cara yang jauh lebih konstruktif daripada menggunakan kekerasan. Dengan mempraktikkan empati, kita dapat menciptakan dunia yang lebih damai dan penuh rasa saling menghargai.